NGAWI (KR) Pemakaian Petro Bio pada SRI padi skala luas di Kabupaten Ngawi dengan areal 600 Hektar, meliputi 30 kelompok tani di dua Desa Kecamatan Gerih dan 4 Desa di Kecamatan Geneng, di panen oleh Dirjen Pengelolaan Lahan dan Air Kementerian Pertanian RI Ir. Helman Manan bersama Bupati Ngawi dr. H. Harsono Wakil Bupati Ngawi Ir H. Budi Sulistiyono, Kepala Dinas Pertanian Provinsi
Ir. Wibowo Ekoputro, M.MT, Direktur Pemasaran dan Keuangan PT. Petrokimia Kayaku E.M. Ningsih, Kepala Dep. Pemasaran Ir. Surya Sumantri, dan Area Manager Jatim PT. Petrokimia Kayaku Ir Sutikno, Jumat (25/6) lalu.
Pemakaian Pupuk hayati Petro Bio pada SRI Padi yang sudah di panen menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Dalam satu hektar dengan varietas situbagendit produksinya mencapai 11,3 Ton, bila di banding dengan padi tanpa Petro Bio produksinya Cuma 9,5 ton “saya sudah dua tahun pakai petro bio dan selalu panen dengan hasil yang sangat memuaskan, selain itu pemakaian pupuk kimia juga berkurang 50 %” kata Kaseri Ketua Klomtan Margo Tani Geneng Ngawi.
Direktur Pemasaran dan Keuangan E.M. Ningsih mengatakan, Pemakaian Petro Bio mampu meningkatkan produksi rata-rata diatas 20 %. “ini sebagai upaya kami untuk lebih meningkatkan pendapatan petani.
Sementara Kepala Dep. Pemasaran PT Petrokimia Kayaku Ir. Surya Sumantri Mejelaskan, Bahwa Petro Bio mengadung dua MO (Mikro Organisme) penmabat nitrogen, dua MO Pengurai fosfat dan 1 Mo pengurai bahan organik yang unggul dan efektif untuk lahan pertanian. Secara biologis MO yang terkadung dalam Pupuk Hayati Petro Bio dapat mengembalikan kesuburan tanah, merangsang perekembangan dan pertumbuhan akar, dan mempercepat masa panen. sehingga Petro Bio dapat menekan pemakaian pupuk kimia.
Area Manager Jatim PT Petromikia Kayaku Ir Sutikno menerangkan bahwa padi yang di panen saat ini menggunakan Petrobio dan menggunakan Insektisida Montaf 400 SL untuk mengendalikan hama penggerek batang, Apploud 10 WP untuk mengendalikan hama wereng coklat, Starvidor 5 WP racun kontak untuk hama, dan Fungisida Topsin 500 SC sebagai penngendali penyakit.
0 komentar:
Posting Komentar